Home / Kesehatan / Hipertensi / Waspadai Hipertensi Sejak Muda: Ancaman Senyap yang Mengintai

Waspadai Hipertensi Sejak Muda: Ancaman Senyap yang Mengintai

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, seringkali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun, pandangan ini sudah tidak relevan lagi. Kini, semakin banyak anak muda yang didiagnosis menderita hipertensi. Kondisi ini menjadi semakin mengkhawatirkan karena sering dijuluki “silent killer”, yang berarti ia bisa merusak organ vital secara perlahan tanpa menunjukkan gejala berarti hingga kondisinya parah.

Peningkatan kasus hipertensi pada usia muda tidak terlepas dari perubahan gaya hidup modern. Beberapa faktor risiko utama yang berkontribusi seperti pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu banyak waktu di depan layar. Obesitas dan stres juga menambah daftar faktor terjadinya hipertensi di usia muda.

 

Gejala yang Harus Diwaspadai 

Ciri khas hipertensi adalah minimnya gejala pada tahap awal. Ini yang membuatnya berbahaya. Namun, jika tekanan darah sudah sangat tinggi, beberapa gejala mungkin muncul:

  • Sakit kepala hebat yang tidak hilang dengan istirahat.
  • Pusing atau kliyengan, bahkan sampai pingsan.
  • Nyeri dada atau sesak napas.
  • Mimisan yang sulit berhenti.
  • Pandangan kabur atau gangguan penglihatan lainnya.
  • Telinga berdenging.
  • Mual dan muntah.

Jika mengalami gejala-gejala ini, segera cari pertolongan medis. Ingat, deteksi dini melalui pemeriksaan tekanan darah rutin adalah kunci.

Risiko Jangka Panjang Hipertensi pada Usia Muda

Memiliki hipertensi di usia muda berarti tubuh terpapar tekanan darah tinggi lebih lama, yang secara signifikan meningkatkan risiko komplikasi serius di kemudian hari:

  • Penyakit Jantung: Meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, hingga pembesaran jantung.
  • Stroke: Kerusakan pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke, bahkan pada usia 30-an atau 40-an.
  • Penyakit Ginjal Kronis: Ginjal adalah target utama kerusakan akibat hipertensi yang tidak terkontrol, bisa berujung pada gagal ginjal.
  • Gangguan Penglihatan: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, menyebabkan retinopati hipertensi dan bahkan kebutaan.
  • Disfungsi Seksual: Pada pria, hipertensi dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Pencegahan dan Pengendalian Sejak Dini

Kabar baiknya, hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan. Kuncinya adalah menerapkan gaya hidup sehat sejak dini:

  1. Makan Sehat: Batasi asupan garam (kurang dari 1 sendok teh/hari), gula, dan lemak jenuh. Perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.
  2. Aktif Bergerak: Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit, 5 kali seminggu. Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan jantung.
  3. Jaga Berat Badan Ideal: Pertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang sehat. Jika berlebih, mulailah program penurunan berat badan secara bertahap.
  4. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol: Ini adalah langkah krusial untuk melindungi pembuluh darah Anda.
  5. Kelola Stres: Temukan cara sehat untuk mengatasi stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi.
  6. Cukup Tidur: Usahakan tidur 7-8 jam setiap malam untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  7. Periksa Tekanan Darah Rutin: Jangan menunggu gejala muncul. Lakukan skrining tekanan darah secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga atau faktor risiko lain.

Hipertensi pada usia muda adalah ancaman nyata yang harus ditanggapi serius. Dengan kesadaran dan komitmen terhadap gaya hidup sehat, kita dapat melindungi diri dari “silent killer” ini dan menikmati masa depan yang lebih sehat.

 

 

Tag: