Ibu-ibu, pernah dengar tentang Puasa Arafah? Biasanya jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah, tepat sehari sebelum Iduladha. Meskipun kita tidak sedang berhaji di Tanah Suci, Puasa Arafah tetap menjadi salah satu ibadah yang sangat istimewa—bahkan sering disebut sebagai peluang emas untuk mendapat ampunan Allah.
Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa puasa ini begitu istimewa dan bagaimana kita bisa ikut meraihnya, meskipun dari rumah sederhana kita.
Apa Itu Puasa Arafah?
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari itu, para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk puncak ibadah haji.
Nah, bagi kita yang tidak berhaji, puasa ini tetap sangat dianjurkan. Bahkan Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
Masya Allah, satu hari puasa bisa jadi penghapus dosa dua tahun! Gimana nggak dibilang emas?
Kenapa Istimewa?
1. Dihapuskan Dosa 2 Tahun
Bayangkan, dosa-dosa kecil kita selama setahun ke belakang dan ke depan diampuni. Ini seperti “pembersihan rohani” tahunan yang tak boleh dilewatkan.
2. Hari yang Dimuliakan
Hari Arafah termasuk 10 hari terbaik di bulan Dzulhijjah. Ibadah apa pun yang dilakukan di hari itu—sholat, dzikir, sedekah, apalagi puasa—dilipatgandakan pahalanya.
3. Doa Paling Mustajab
Hari Arafah adalah waktu doa yang sangat dikabulkan. Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.”
(HR. Tirmidzi)
Jadi selain puasa, jangan lupa berdoa sebanyak-banyaknya, terutama untuk kebaikan keluarga, anak-anak, kesehatan, dan ampunan dosa.
Untuk Para Ibu: Puasa Sekaligus Mendidik Anak
Puasa Arafah juga jadi momen mendidik anak-anak soal pentingnya ibadah. Meski mereka belum wajib, Ibu bisa memberi contoh dan menjelaskan maknanya dengan bahasa sederhana:
“Nak, hari ini Bunda puasa karena ingin lebih dekat sama Allah dan minta diampuni. Doain juga ya supaya kita sekeluarga sehat dan masuk surga.”
Kadang, kalimat kecil itu bisa menanamkan cinta pada ibadah sejak dini. Siapa tahu, nanti anak kita yang justru lebih semangat mengingatkan kita.
Persiapan Menyambut Puasa Arafah
Supaya ibadahnya lancar dan berkah, Ibu bisa mulai dari hal-hal sederhana:
-
Niatkan sejak malam sebelumnya, jangan lupa niat puasa sunnah
-
Siapkan makanan sahur yang bergizi, tapi simpel
-
Jaga suasana hati, hindari marah-marah 😅
-
Ajak keluarga ikut serta, atau paling tidak tahu kalau Ibu sedang puasa
Jika Ibu tidak bisa berpuasa karena sedang hamil, menyusui, atau uzur lainnya, jangan berkecil hati. Niat yang kuat insyaAllah tetap mendapat pahala!
Aktivitas Ibadah yang Bisa Dilakukan di Hari Arafah
Selain puasa, manfaatkan juga hari Arafah untuk:
-
Baca Al-Qur’an, walau hanya beberapa ayat
-
Dzikir pagi & petang, bisa sambil beraktivitas di rumah
-
Sedekah, meski sedikit
-
Doa khusyuk, utamakan waktu sore menjelang berbuka
Waktu Berbuka: Sederhana Tapi Berkah
Berbuka di hari Arafah terasa spesial. Ibu bisa menyiapkan menu sederhana tapi nikmat seperti:
-
Kolak pisang
-
Teh hangat
-
Kurma
-
Sup atau sayur bening
-
Nasi + lauk favorit keluarga
Dan jangan lupa, berdoa saat berbuka karena itu salah satu waktu doa mustajab juga. Yuk, ajak seluruh keluarga berkumpul dan rasakan nikmatnya suasana berbuka dengan penuh syukur.
Rezeki Tak Terduga dari Hari Arafah
Puasa Arafah bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ini adalah hari spesial, penuh ampunan dan cinta dari Allah. Mungkin kita sedang merasa letih, merasa belum jadi ibu atau istri yang sempurna. Tapi Allah Maha Tahu perjuangan kita.
Jadikan Puasa Arafah sebagai momen menyucikan diri, memperbaiki niat, dan memulai babak baru hidup yang lebih dekat dengan Allah. Siapa tahu, ampunan yang kita minta hari itu menjadi kunci tenangnya hati dan bahagianya rumah tangga kita ke depan.
BACA JUGA: Manfaat Buah Bit untuk Ibu Hamil: Superfood Alami untuk Calon Bunda
