Mengapa laki-laki rentan batu ginjal? Pahami peran hormon, pola makan, dan gaya hidup dalam meningkatkan risiko. Temukan faktor penyebab dan tips pencegahan.
Batu ginjal adalah kondisi yang menyakitkan, dan meskipun bisa menyerang siapa saja, laki-laki cenderung lebih rentan mengalaminya dibandingkan perempuan. Data menunjukkan bahwa prevalensi batu ginjal pada laki-laki bisa dua kali lipat lebih tinggi. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:
1. Faktor Hormonal
Salah satu alasan utama berkaitan dengan hormon.
- Testosteron pada laki-laki dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak oksalat, yang merupakan senyawa utama dalam pembentukan batu ginjal. Tingkat testosteron yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin, menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan kristal batu ginjal.
- Sebaliknya, estrogen pada perempuan memiliki efek protektif. Estrogen membantu mengurangi ekskresi kalsium melalui urin dan meningkatkan konsentrasi sitrat, yang berfungsi mencegah pembentukan kristal.
2. Perbedaan Diet dan Hidrasi
Pola makan dan kebiasaan minum juga memainkan peran besar:
- Asupan Protein Hewani Tinggi: Pria di banyak masyarakat cenderung mengonsumsi lebih banyak protein hewani dibandingkan wanita. Diet tinggi protein hewani dapat meningkatkan kadar asam urat dan keasaman urin, yang keduanya memicu pembentukan batu ginjal.
- Asupan Natrium dan Oksalat: Makanan tinggi garam (natrium) dan makanan kaya oksalat (seperti bayam, cokelat, atau kacang-kacangan) lebih sering menjadi bagian dari diet pria, yang berkontribusi pada risiko pembentukan batu.
- Kurangnya Hidrasi: Pria seringkali memiliki asupan cairan yang lebih rendah dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka, dan banyak yang tidak menjaga hidrasi yang cukup sepanjang hari. Dehidrasi menyebabkan urin menjadi lebih pekat, meningkatkan kemungkinan mineral mengkristal dan membentuk batu.
3. Perbedaan Anatomi Saluran Kemih
Meskipun tidak menjadi faktor utama, ada sedikit perbedaan anatomis pada saluran kemih pria dan wanita. Ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih) pada pria mungkin sedikit lebih panjang atau memiliki lekukan tertentu yang bisa membuat perjalanan batu lebih sulit.
4. Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik juga berperan. Jika ada riwayat keluarga dengan batu ginjal, risiko seseorang untuk mengalaminya akan lebih tinggi, baik pada pria maupun wanita. Namun, mekanisme genetik di luar perbedaan anatomi juga bisa menjelaskan mengapa pria lebih sering mengalaminya.
5. Gaya Hidup dan Pekerjaan
Beberapa pola gaya hidup dan jenis pekerjaan tertentu yang umum pada pria juga bisa meningkatkan risiko:
- Pekerjaan yang melibatkan paparan panas tinggi atau aktivitas fisik berat tanpa hidrasi yang cukup dapat menyebabkan dehidrasi kronis.
- Risiko obesitas juga merupakan faktor yang signifikan untuk batu ginjal pada kedua jenis kelamin, namun penelitian menunjukkan bahwa obesitas pada wanita mungkin memiliki risiko batu ginjal yang lebih tinggi dibandingkan pria dengan obesitas.
Meskipun laki-laki lebih rentan, penting untuk diingat bahwa batu ginjal dapat dicegah dengan menjaga gaya hidup sehat. Ini termasuk minum cukup air, membatasi asupan garam, protein hewani berlebihan, dan makanan tinggi oksalat, serta menjaga berat badan ideal.
BACA JUGA: Notifikasi HP Malah Bikin Cemas? Anda Mungkin Mengalami Digital Anxiety