Home / Kesehatan / Mental Health / Lelah Berkepanjangan: Kenali Gejala Fisik dan Mentalnya

Lelah Berkepanjangan: Kenali Gejala Fisik dan Mentalnya

Kita semua pernah merasa lelah. Entah itu setelah bekerja keras, kurang tidur semalam, atau baru sembuh dari sakit. Namun, bagaimana jika rasa lelah itu tak kunjung hilang, bahkan setelah beristirahat cukup? Penting untuk membedakan antara kelelahan normal dan lelah berkepanjangan. Kelelahan normal akan hilang setelah istirahat yang cukup, sementara lelah berkepanjangan tetap ada atau sering kambuh meski sudah beristirahat. Mengenali gejalanya adalah langkah pertama untuk mencari tahu penyebab dan penanganan yang tepat.

Gejala fisik adalah yang paling sering dikeluhkan dan mudah dikenali:

  1. Kelelahan Ekstrem yang Tidak Hilang dengan Istirahat: Ini adalah gejala inti. Anda merasa sangat lelah sepanjang waktu, bahkan setelah tidur nyenyak. Rasa lelah ini bisa begitu parah hingga menghalangi aktivitas sehari-hari yang sederhana.
  2. Nyeri Otot dan Sendi: Anda mungkin sering merasakan nyeri pada otot yang tidak terkait dengan aktivitas fisik berat, atau nyeri sendi tanpa adanya tanda-tanda peradangan atau pembengkakan.
  3. Sakit Kepala Kronis: Sakit kepala yang sering muncul, kadang disertai dengan rasa pusing atau kliyengan.
  4. Gangguan Tidur: Meskipun merasa sangat lelah, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur (insomnia), sering terbangun di malam hari, atau tidur tidak nyenyak.
    • Tidur Tidak Menyegarkan: Merasa tidak segar sama sekali meskipun sudah tidur berjam-jam.
  5. Perubahan Berat Badan: Beberapa orang mengalami penurunan nafsu makan yang berujung pada penurunan berat badan, sementara yang lain mungkin mengalami peningkatan berat badan karena kurangnya energi untuk beraktivitas dan pola makan yang tidak teratur.
  6. Sering Sakit: Sistem kekebalan tubuh bisa melemah, membuat Anda lebih sering terkena flu, pilek, atau infeksi lainnya.
  7. Gangguan Pencernaan: Masalah seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), kembung, diare, atau sembelit bisa sering terjadi.

 

Gejala Kognitif dan Emosional

Selain gejala fisik, lelah berkepanjangan juga berdampak pada fungsi kognitif dan kesehatan mental:

  1. Penurunan Konsentrasi dan Daya Ingat: Anda mungkin kesulitan fokus pada tugas, mudah lupa, atau merasa “kabut otak” (brain fog) yang membuat berpikir terasa lambat.
  2. Sulit Membuat Keputusan: Tugas yang sebelumnya mudah kini terasa berat, dan Anda kesulitan membuat keputusan, bahkan untuk hal-hal kecil.
  3. Perubahan Mood (Suasana Hati): Rentan merasa mudah marah, cemas, sedih, atau mengalami depresi. Frustrasi akibat kelelahan yang tak berkesudahan dapat memicu perubahan emosional ini.
  4. Penurunan Motivasi: Kehilangan minat pada hobi atau aktivitas yang dulunya disukai. Merasa kurang termotivasi untuk melakukan apa pun.
  5. Gangguan Koordinasi atau Keseimbangan: Dalam beberapa kasus, lelah ekstrem dapat memengaruhi koordinasi motorik atau menyebabkan rasa tidak stabil saat berjalan.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas secara berkepanjangan (misalnya lebih dari 6 bulan) dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Lelah berkepanjangan bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi medis yang mendasarinya, seperti:

  • Anemia
  • Gangguan Tiroid (hipotiroidisme)
  • Diabetes
  • Sleep Apnea (gangguan tidur yang menyebabkan henti napas sementara)
  • Sindrom Kelelahan Kronis (Chronic Fatigue Syndrome – CFS/ME)
  • Depresi atau Gangguan Kecemasan
  • Penyakit Autoimun
  • Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk tes darah, untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab medis lainnya dan memberikan diagnosis yang tepat. Jangan biarkan lelah berkepanjangan merampas kualitas hidup Anda. Mencari bantuan profesional adalah langkah terbaik untuk mendapatkan kembali energi dan kesejahteraan Anda.

Tag: