
Begadang bukan cuma bikin ngantuk dan lelah. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa membahayakan jantung dan merusak fungsi otak. Ini penjelasannya yang wajib kamu tahu.
Begadang: Kebiasaan Sepele yang Diam-diam Mengancam
Banyak orang menganggap begadang sebagai hal biasa. Tapi sayangnya, tubuh kita tidak dirancang untuk aktif terus-menerus tanpa istirahat yang cukup.
Tidur bukan sekadar memejamkan mata, tapi fase penting di mana tubuh melakukan “perawatan besar-besaran” — termasuk untuk jantung dan otak. Dan ketika waktu tidur terganggu atau terus dipotong, maka dampaknya akan mulai terasa, sedikit demi sedikit.
Berikut ini beberapa dampak serius begadang terhadap jantung dan otak, yang sering diabaikan banyak orang:
1. Risiko Penyakit Jantung Meningkat Drastis
Kurang tidur membuat tekanan darah sulit terkontrol. Saat kamu tidur, tubuh biasanya menurunkan detak jantung dan tekanan darah secara alami. Tapi ketika kamu begadang, jantung dipaksa bekerja lebih keras dan lebih lama. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan:
-
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
-
Peradangan pembuluh darah
-
Penumpukan plak di arteri
-
Peningkatan risiko serangan jantung dan stroke
Penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibanding mereka yang tidur cukup.
2. Otak Jadi Lemot dan Susah Fokus
Setelah begadang, kamu mungkin merasa sulit berpikir jernih, mudah lupa, atau gampang terdistraksi. Itu karena kurang tidur secara langsung memengaruhi fungsi kognitif otak, termasuk memori, konsentrasi, dan kemampuan mengambil keputusan.
Dan kalau kebiasaan ini terus berlangsung, otak bisa mengalami penurunan performa yang permanen, bahkan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
3. Gangguan Mood dan Mental
Tidur malam yang terganggu membuat sistem saraf lebih sensitif. Akibatnya, kamu jadi:
-
Mudah marah
-
Cemas berlebihan
-
Rentan stres
-
Sulit mengontrol emosi

Begadang dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan. Otak yang tidak cukup istirahat kehilangan kemampuan untuk menyeimbangkan hormon suasana hati seperti serotonin dan dopamin.
4. Menurunkan Daya Tahan Tubuh
Jantung dan otak sangat bergantung pada sistem imun yang kuat. Saat begadang, tubuh kekurangan waktu untuk memproduksi sitokin, yaitu protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Akibatnya, tubuh jadi gampang sakit, mudah kelelahan, dan rentan terhadap peradangan—termasuk yang menyerang jantung dan otak.
5. Menyebabkan Detak Jantung Tidak Teratur
Kurang tidur dapat menyebabkan aritmia, yaitu kondisi di mana detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Ini bisa terjadi karena sistem saraf otonom yang mengatur ritme jantung menjadi terganggu saat tidur tidak cukup.
Aritmia bukan cuma membuatmu merasa tidak nyaman—dalam kondisi tertentu, bisa mengancam nyawa
Mulai sekarang, coba atur ulang rutinitas malam kamu. Prioritaskan tidur 7–8 jam setiap malam. Matikan gadget lebih awal, buat suasana kamar nyaman, dan biarkan tubuhmu mendapatkan waktu istirahat yang layak.
Karena ketika kamu tidur dengan cukup dan berkualitas, bukan hanya tubuh yang lebih segar—tapi juga jantungmu berdetak lebih stabil, dan otakmu bekerja lebih cerdas
BACA JUGA : Gak Sempat Olahraga? Ini 4 Cara Tetap Bugar Tanpa Harus ke Gym
2 Komentar
tqaa4y