Home / Kesehatan / lifestyle / Jalan Cepat vs Jalan Santai: Mana yang Lebih Ampuh Turunkan Berat Badan?

Jalan Cepat vs Jalan Santai: Mana yang Lebih Ampuh Turunkan Berat Badan?

Berjalan kaki adalah salah satu olahraga paling mudah, murah, dan bisa dilakukan siapa aja. Tapi kalau tujuannya buat membakar lemak dan nurunin berat badan, banyak yang mulai bertanya:

“Lebih efektif mana sih, jalan cepat atau jalan lambat?”

Yuk, kita bahas fakta dan manfaat dari masing-masing, biar kamu bisa tentukan mana yang paling cocok buat kamu!

🏃‍♂️ Jalan Cepat: Lebih Intens, Lebih Efisien

Saat kamu jalan dengan kecepatan lebih tinggi (sekitar 5–6 km/jam), tubuh kamu masuk ke zona latihan aerobik yang lebih intens. Artinya, detak jantung meningkat, pernapasan jadi lebih dalam, dan tubuh membakar kalori lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

Beberapa keuntungan jalan cepat:

  • Membakar lemak lebih banyak per menit

  • Meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru

  • Melatih otot kaki dan pinggul lebih optimal

  • Cocok untuk kamu yang punya waktu terbatas tapi ingin hasil maksimal

Contoh: 30 menit jalan cepat bisa membakar sekitar 150–200 kalori, tergantung berat badan dan kecepatan.

🚶‍♀️ Jalan Lambat: Lebih Santai, Tapi Tetap Bermanfaat

Jalan lambat (sekitar 3–4 km/jam) mungkin gak secepat membakar kalori, tapi tetap punya manfaat, apalagi untuk pemula, lansia, atau yang punya kondisi tertentu seperti obesitas, arthritis, atau masalah jantung ringan.

Keuntungan jalan lambat:

  • Lebih aman untuk sendi dan otot

  • Cocok sebagai aktivitas harian yang konsisten

  • Membantu menurunkan stres dan meningkatkan mood

  • Bisa dilakukan lebih lama tanpa kelelahan

Meskipun membakar kalori lebih sedikit per menit, kalau dilakukan rutin dan lebih lama, tetap bisa bantu pembakaran lemak secara bertahap.

Kalau kamu dalam kondisi fisik yang memungkinkan, jalan cepat akan lebih efektif membakar lemak dan menurunkan berat badan. Tapi jalan lambat juga tetap punya peran, terutama untuk membangun kebiasaan aktif, menjaga kesehatan mental, dan meningkatkan stamina secara bertahap

BACA JUGA : Serupa Tapi Tak Sama : Ini Bedanya Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *