Selama bertahun-tahun, kita lebih akrab dengan istilah “sakit fisik” seperti flu, demam, atau asam urat. Namun saat seseorang merasa cemas, sulit tidur karena beban pikiran, atau kehilangan semangat hidup, kita cenderung menganggapnya hanya “sedang lelah”.
Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keduanya saling memengaruhi dan tidak bisa dipisahkan.
Kesehatan Mental Bukan Hanya Soal “Gila”
Ada banyak mitos soal kesehatan mental. Sebagian orang masih menganggap gangguan mental hanya terjadi pada “orang gila” atau mereka yang mengalami tekanan luar biasa.
Faktanya, gangguan mental bisa datang dalam bentuk halus seperti:
-
Kecemasan berlebih
-
Mudah marah atau tersinggung
-
Hilang semangat hidup
-
Sulit tidur
-
Merasa hampa atau tidak berguna
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 6,1% penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional. Itu artinya, 1 dari 16 orang mengalami masalah mental—angka yang sangat besar!
Mengapa Kita Sering Mengabaikannya?
Ada beberapa alasan:
-
Stigma masyarakat yang masih tinggi
-
Kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda gangguan mental
-
Fokus hanya pada fisik
-
Ketidakmampuan mengenali perasaan sendiri
Padahal seperti kata pepatah, “Tidak ada tubuh yang benar-benar sehat tanpa pikiran yang sehat.”
Pengalaman Nyata: Ketika Tubuh Sehat, Tapi Hati Kacau
Saya pernah berada di titik itu: makan teratur, olahraga cukup, tapi merasa kosong. Sehari-hari seperti robot—bangun, kerja, tidur. Saya tidak sadar bahwa saya sedang mengalami burnout.
Setelah membaca dan berdiskusi dengan psikolog, saya mulai belajar: kesehatan mental butuh dirawat, sama seperti tubuh.
Merawat Kesehatan Mental: Hal-Hal yang Bisa Kita Lakukan
-
Curhat ke orang yang dipercaya
Jangan pendam semua sendiri. Teman dekat, pasangan, atau keluarga bisa jadi tempat berbagi. -
Luangkan waktu untuk diri sendiri
Sekadar ngopi sendiri, membaca, atau menonton film favorit bisa jadi “pengisi ulang energi”. -
Tidur yang cukup
Tidur memengaruhi mood dan fungsi otak. -
Jangan terlalu keras pada diri sendiri
Tidak apa-apa gagal atau lelah. Kamu manusia, bukan mesin. -
Cari bantuan profesional jika perlu
Psikolog atau konselor bisa membantu kita memahami dan mengelola perasaan.
“Hidup tidak selalu berjalan mulus Ada masa-masa berat, dan itu wajar. Tapi jangan lupakan, Kita berhak merasa tenang dan bahagia”
Jadi mulai sekarang, yuk rawat kesehatan mental seperti kita merawat tubuh. Karena hati yang sehat akan membawa hidup yang lebih bermakna.