Waspadai 5 gejala penurunan fungsi paru-paru pada anak muda seperti mengi, nyeri dada, kelelahan, dan batuk berdarah. Deteksi dini penting untuk kesehatan paru.
Fungsi paru-paru yang menurun kerap kali diasosiasikan dengan bertambahnya usia atau kebiasaan merokok berat yang sudah menahun. Namun, sebuah fakta mengejutkan yang diungkap oleh sejumlah studi dan laporan kesehatan menunjukkan bahwa penurunan kinerja organ vital ini juga bisa menyerang individu di usia muda. Lebih mengkhawatirkan lagi, kondisi ini sering terjadi tanpa disadari, bahkan tanpa menunjukkan gejala yang jelas di tahap awalnya.
Paru-paru adalah organ vital yang bertanggung jawab atas proses krusial dalam tubuh kita: menyalurkan oksigen ke seluruh sel dan jaringan. Fungsi paru-paru mengacu pada seberapa efisien organ ini bekerja dalam pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Ketika terjadi gangguan pada fungsi ini, tubuh akan kesulitan mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Akibatnya, hal ini dapat memengaruhi aktivitas harian, kinerja fisik, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.
Dilansir dari American Lung Association, sebuah organisasi terkemuka yang berfokus pada kesehatan paru-paru, ada lima tanda penurunan fungsi paru-paru yang mungkin muncul di usia muda dan sangat patut untuk diwaspadai. Mengingat sebagian besar gejala ini sering diabaikan atau disalahartikan sebagai kondisi ringan, penting bagi kita untuk lebih peka terhadap sinyal dari tubuh.
1. Mengi (Suara Napas Mengi atau Mengi-Mengi)
Mengi adalah salah satu tanda awal yang seringkali terlewatkan. Gejala ini ditandai dengan suara napas yang berbunyi seperti siulan, biasanya terdengar jelas saat mengembuskan napas. Mengi bisa menjadi indikator adanya peradangan atau penyempitan saluran napas. Kondisi ini sering dikaitkan dengan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, bahkan tahap awal penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Jika Anda atau orang terdekat sering mengalami mengi yang berulang, kondisi ini sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
2. Nyeri Dada yang Tidak Biasa
Nyeri dada tentu membuat kita was-was. Nyeri dada yang berkaitan dengan gangguan paru-paru sering kali terasa seperti tertusuk, tertekan, atau nyeri tumpul yang memburuk saat bernapas dalam-dalam atau batuk. Meskipun nyeri dada akibat masalah paru jarang terjadi pada usia muda, kondisi ini bisa menjadi penanda adanya infeksi paru yang lebih serius seperti pneumonia, pleuritis (radang selaput paru), atau bahkan emboli paru (penyumbatan pembuluh darah di paru-paru). Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Respiratory Medicine menekankan bahwa gejala nyeri dada semacam ini, terlepas dari usia, tetap perlu diwaspadai dan ditindaklanjuti secara medis.
3. Batuk Berdarah (Hemoptisis)
Batuk yang disertai darah (hemoptisis) merupakan gejala yang sangat serius dan tidak boleh dianggap remeh. Kondisi ini bisa mengindikasikan adanya infeksi berat pada paru, kerusakan jaringan paru, atau kelainan pada pembuluh darah di paru-paru. Pada usia muda, batuk berdarah dapat menjadi salah satu tanda dari tuberkulosis (TBC) aktif. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC masih menjadi ancaman utama di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, dan rentan menyerang kelompok usia produktif. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami batuk berdarah.
4. Kelelahan Berlebih Tanpa Sebab yang Jelas
Jika Anda merasa cepat lelah tanpa alasan yang jelas, terutama saat melakukan aktivitas fisik ringan yang sebelumnya tidak pernah membuat Anda kehabisan energi, bisa jadi ini merupakan tanda awal gangguan pada paru-paru. Ketika fungsi paru menurun, tubuh akan kesulitan mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Kekurangan oksigen ini secara langsung akan membuat sel-sel tubuh lebih cepat letih. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Respiratory Medicine Journal pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa kelelahan kronis bisa menjadi gejala awal gangguan paru sebelum muncul gejala-gejala yang lebih mencolok.
5. Sesak Napas, Bahkan Saat Istirahat
Sesak napas adalah gejala paling umum dari penurunan kapasitas paru. Jika sesak napas ini muncul saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki sebentar, naik tangga, atau bahkan saat beristirahat, ini adalah pertanda serius yang memerlukan perhatian. Pada usia muda, gejala ini bisa menjadi pertanda awal penyakit paru progresif seperti fibrosis paru (pengerasan jaringan paru) atau efek jangka panjang dari paparan polusi udara dan asap rokok. Menurut laporan Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) 2023, sesak napas ringan sekalipun perlu ditangani secara medis agar tidak berkembang menjadi gangguan paru kronis yang lebih parah.
Masyarakat luas, terutama generasi muda, diimbau untuk tidak mengabaikan gejala-gejala tersebut. Mengingat pentingnya fungsi paru-paru bagi kualitas hidup, mengambil langkah pencegahan dan deteksi dini sangatlah krusial. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjauhi rokok dan paparan asapnya, menjaga kebersihan lingkungan dari polusi, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pernapasan, merupakan langkah-langkah penting untuk menjaga fungsi paru-paru sejak dini. Jangan tunggu sampai parah, kenali tandanya, dan segera bertindak.
BACA JUGA: 8 Manfaat Susu Kambing Etawa: Superfood Alami yang Kaya Nutrisi