Diabetes adalah penyakit kronis yang sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya kerap tidak disadari hingga menimbulkan komplikasi serius. Salah satu area tubuh yang sering luput dari perhatian, namun bisa menunjukkan tanda-tanda awal diabetes, adalah kondisi mulut.
Masalah di rongga mulut, seperti gusi berdarah, mulut kering, dan infeksi berulang bisa menjadi indikasi awal dari gangguan kadar gula darah. Mengetahui hubungan antara kesehatan mulut dan diabetes bisa membantu deteksi dini dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Diabetes?
Diabetes mellitus adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi tinggi. Ada dua jenis utama:
- Tipe 1: Tubuh tidak memproduksi insulin (biasanya terjadi sejak usia muda)
- Tipe 2: Tubuh tidak merespons insulin dengan baik atau produksinya kurang (umum pada usia dewasa)
Jika tidak terkontrol, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk gangguan jantung, ginjal, mata, saraf, dan kesehatan mulut.
Mengapa Kondisi Mulut Bisa Terkait dengan Diabetes?
Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri berkembang biak. Selain itu, diabetes dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk di dalam mulut. Akibatnya, penderita diabetes lebih rentan mengalami masalah gigi dan gusi.
Tanda-Tanda Diabetes yang Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut
Berikut adalah beberapa gejala pada mulut yang bisa menjadi tanda awal diabetes atau menunjukkan bahwa kadar gula darah Anda tidak terkendali:
1. Mulut Kering (Xerostomia)
Mulut terasa kering terus-menerus bisa menjadi gejala diabetes. Gula darah tinggi dapat mengganggu fungsi kelenjar ludah sehingga produksi air liur berkurang.
Akibatnya:
- Sulit menelan atau berbicara
- Bau mulut
- Peningkatan risiko infeksi
2. Gusi Mudah Berdarah dan Bengkak
Peradangan pada gusi atau gingivitis sangat umum terjadi pada penderita diabetes. Jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi serius pada jaringan penyangga gigi.
Tanda-tandanya:
- Gusi merah, bengkak, dan berdarah saat menyikat gigi
- Gusi terasa nyeri
- Gigi goyang atau lepas
3. Infeksi Jamur (Kandidiasis Oral)
Diabetes menyebabkan peningkatan kadar gula di air liur, menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur, terutama jamur Candida albicans.
Gejala:
- Lapisan putih di lidah, langit-langit, atau dalam pipi
- Rasa terbakar di mulut
- Nyeri saat makan
4. Penyembuhan Luka di Mulut Lama
Luka atau sariawan di mulut yang tidak sembuh-sembuh bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah Anda tinggi. Diabetes memperlambat proses penyembuhan karena aliran darah yang kurang optimal dan menurunnya respon imun tubuh.
5. Bau Mulut Kronis (Halitosis)
Mulut kering dan infeksi pada gusi meningkatkan risiko bau mulut kronis. Selain itu, pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, bisa muncul bau khas seperti bau aseton karena tubuh membakar lemak sebagai energi (ketoasidosis).
6. Gigi Mudah Goyang atau Copot
Infeksi gusi yang parah membuat jaringan penyangga gigi rusak, menyebabkan gigi mudah goyang bahkan copot, meskipun tanpa nyeri.
Siapa yang Berisiko?
Anda lebih berisiko mengalami masalah mulut yang terkait dengan diabetes jika:
- Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
- Jarang ke dokter gigi
- Merokok
- Mengalami tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi
- Pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana
Apa yang Harus Dilakukan?
1. Kenali Gejala Dini
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas secara bersamaan dan belum pernah diperiksa gula darah, segera lakukan tes gula darah untuk memastikan.
2. Kontrol Gula Darah
Mengelola kadar gula darah adalah kunci utama untuk mencegah komplikasi, termasuk masalah mulut. Gunakan obat sesuai anjuran dokter, dan pantau kadar gula darah secara rutin.
3. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Orang dengan diabetes disarankan untuk:
- Periksa gigi minimal 2 kali dalam setahun
- Beri tahu dokter gigi bahwa Anda menderita diabetes
- Segera konsultasikan jika ada luka, bengkak, atau nyeri di mulut
4. Jaga Kebersihan Mulut
- Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
- Gunakan benang gigi (dental floss) setiap hari
- Gunakan obat kumur antiseptik jika perlu
5. Hindari Rokok dan Alkohol
Merokok memperparah risiko infeksi gusi, memperlambat penyembuhan luka, dan meningkatkan risiko kanker mulut. Alkohol juga dapat menyebabkan mulut kering dan memperburuk komplikasi.
Hubungan Dua Arah: Diabetes ↔ Masalah Mulut
Menariknya, hubungan antara diabetes dan masalah mulut bersifat dua arah:
- Diabetes meningkatkan risiko infeksi mulut
- Infeksi mulut parah (seperti periodontitis) dapat memperburuk kontrol gula darah
Artinya, menjaga kesehatan mulut bukan hanya soal gigi bersih, tapi juga bagian dari pengelolaan diabetes yang komprehensif.
Kesimpulan
Kondisi mulut bisa menjadi jendela awal untuk mendeteksi adanya diabetes. Jika Anda mengalami mulut kering, gusi berdarah, infeksi jamur, atau luka yang sulit sembuh, jangan abaikan — bisa jadi itu adalah alarm tubuh terhadap lonjakan gula darah.
Penting untuk rutin memeriksakan kondisi mulut ke dokter gigi, menjaga kebersihan gigi dan gusi, serta menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
BACA JUGA: Hemat Tapi Lezat! Ini Dia 5 Resep Masakan Murah Meriah untuk Anak Kost