Teh hijau bukan sekadar minuman tradisional yang menyegarkan, tetapi juga merupakan salah satu jenis teh paling kaya akan senyawa bioaktif yang mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dalam dua dekade terakhir, teh hijau mendapat banyak perhatian dari dunia medis karena berbagai manfaat kesehatannya, khususnya dalam hal pencernaan, jantung, liver (hati), hingga manajemen berat badan.
Menurut dr. Joseph Salhab, seorang ahli gastroenterologi yang juga mendalami nutrisi, pankreas, dan fungsi hati, konsumsi teh hijau secara konsisten selama dua minggu dapat memberikan dampak nyata pada tubuh. Dikutip dari Times of India, berikut penjelasan ilmiah dari dr. Salhab tentang manfaat konsumsi teh hijau secara rutin dan bagaimana hal ini bisa menjadi kebiasaan sederhana yang berdampak besar bagi kesehatan.
1. Meningkatkan Kesehatan Usus
Usus adalah pusat dari sistem kekebalan tubuh dan metabolisme, serta rumah bagi triliunan mikroorganisme yang dikenal sebagai mikrobiota usus. Teh hijau terbukti dapat mendukung ekosistem mikroba ini agar tetap seimbang dan sehat.
Dr. Salhab mengungkapkan bahwa teh hijau mulai menunjukkan efek positif pada mikrobiota usus hanya dalam waktu 10 hari. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Microbiology and Immunology, yang menemukan bahwa konsumsi teh hijau meningkatkan jumlah Bifidobacteria, yaitu kelompok bakteri baik yang berperan dalam memperkuat sistem kekebalan, membantu pencernaan, serta mencegah pertumbuhan bakteri jahat.
Keseimbangan mikrobiota ini berdampak langsung pada pengurangan peradangan di saluran cerna, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan mengurangi risiko gangguan usus seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD).
2. Melindungi dan Meningkatkan Fungsi Hati
Selain menjaga kesehatan usus, teh hijau juga berperan besar dalam melindungi organ hati dari kerusakan. Hati adalah organ detoksifikasi utama tubuh yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat pola makan buruk, konsumsi alkohol, dan paparan racun.
Menurut dr. Salhab, teh hijau tidak hanya membantu fungsi hati tetapi juga memperlambat perkembangan perlemakan hati, khususnya jenis non-alkoholik (NAFLD). Kandungan utama yang bertanggung jawab atas manfaat ini adalah katekin, jenis antioksidan polifenol yang terdapat dalam jumlah tinggi di teh hijau.
Studi tahun 2013 dalam International Journal of Molecular Medicine menemukan bahwa katekin teh hijau mengurangi infiltrasi lemak di hati serta meningkatkan fungsi hati pada pasien NAFLD. Ini menjadikan teh hijau sebagai salah satu terapi pelengkap yang potensial dalam pengelolaan penyakit liver secara alami.
3. Menjaga Kesehatan Jantung dan Sistem Kardiovaskular
Teh hijau telah lama dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung. Dr. Salhab menjelaskan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil kolesterol, dan menurunkan risiko demensia serta penyakit jantung koroner.
Manfaat ini diperoleh dari kombinasi senyawa aktif dalam teh hijau, seperti:
-
Epigallocatechin gallate (EGCG) – antioksidan kuat yang membantu mengurangi peradangan
-
L-theanine – asam amino yang meningkatkan relaksasi dan kejernihan mental
-
Polifenol – senyawa tanaman yang mendukung elastisitas pembuluh darah
Sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa konsumsi ekstrak teh hijau selama empat minggu menurunkan kadar gula darah, memperbaiki fungsi usus, dan menurunkan kebocoran usus, yang juga terkait dengan inflamasi sistemik dan penyakit jantung. Selain itu, konsumsi teh hijau membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan HDL (kolesterol baik), sehingga memperbaiki keseluruhan kesehatan kardiometabolik.
4. Membantu Menurunkan Berat Badan dan Mengelola Lemak Tubuh
Salah satu manfaat yang paling populer dari teh hijau adalah kemampuannya dalam mengelola berat badan. Ini sangat berkaitan dengan kandungan katekin dan kafein dalam teh hijau, yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh, mempercepat pembakaran lemak, serta meningkatkan oksidasi lemak selama beraktivitas fisik.
Dr. Salhab menekankan bahwa teh hijau tidak hanya mendukung metabolisme tetapi juga membantu mengontrol nafsu makan secara alami. Dalam tinjauan sistematis terhadap 11 studi yang diterbitkan tahun 2020, ditemukan bahwa konsumsi teh hijau berkontribusi terhadap penurunan berat badan, penurunan indeks massa tubuh (IMT), dan pengurangan lemak perut pada pasien diabetes tipe 2.
Efek ini tentu akan lebih signifikan bila dikombinasikan dengan gaya hidup sehat lainnya seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur.
Cara Konsumsi Teh Hijau Selama Dua Minggu
Agar manfaat teh hijau bisa dirasakan optimal dalam dua minggu, berikut panduan konsumsi dari dr. Salhab:
-
Minum 2–3 cangkir per hari: Sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk menghindari iritasi lambung.
-
Gunakan teh hijau murni: Hindari teh hijau dalam bentuk minuman kemasan atau yang mengandung gula tambahan.
-
Sajikan tanpa gula: Tambahan madu alami boleh digunakan dalam jumlah kecil.
-
Konsumsi secara konsisten: Efek positif mulai terasa dalam 10–14 hari jika dikonsumsi rutin.
-
Hindari konsumsi saat perut kosong: Karena dapat menyebabkan mual atau gangguan lambung ringan pada sebagian orang.
Kesimpulan
Konsumsi teh hijau secara rutin selama dua minggu dapat memberikan perubahan signifikan terhadap kesehatan tubuh, terutama dalam hal fungsi usus, hati, jantung, dan berat badan. Didukung oleh penelitian ilmiah dan disarankan oleh ahli seperti dr. Joseph Salhab, teh hijau merupakan pilihan minuman sehat yang layak menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, efek antiinflamasi, serta kemampuan menyeimbangkan mikrobiota usus dan metabolisme tubuh, teh hijau tidak hanya sekadar minuman tradisional, tetapi juga merupakan superfood alami yang terjangkau dan mudah diperoleh.
BACA JUGA: Sayur Bening Bayam Jagung: Kesegaran Alami untuk Tubuh Sehat Setiap Hari
Satu Komentar