Home / Kesehatan / Diabetes / Waspada Ciri Diabetes Ringan: Cepat Lelah dan Haus

Waspada Ciri Diabetes Ringan: Cepat Lelah dan Haus

Diabetes adalah penyakit kronis yang berkembang secara perlahan, namun berdampak serius jika tidak ditangani sejak dini. Sayangnya, banyak orang baru menyadari mereka mengidap diabetes setelah memasuki tahap yang cukup parah. Salah satu penyebabnya adalah karena gejala awal diabetes, atau yang sering disebut diabetes ringan, cenderung tidak spesifik dan mudah diabaikan. Dua di antaranya yang paling umum namun sering dianggap sepele adalah cepat lelah dan sering haus.

Memahami tanda-tanda awal diabetes sangat penting agar seseorang bisa segera melakukan pencegahan dan pengelolaan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai gejala awal diabetes, mengapa gejala ini terjadi, siapa yang lebih berisiko, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini.

 

Apa Itu Diabetes Ringan?

Secara medis, kondisi yang disebut sebagai “diabetes ringan” seringkali mengacu pada pra-diabetes atau diabetes tipe 2 tahap awal. Pada fase ini, kadar gula darah seseorang sudah melebihi batas normal, namun belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2. Meskipun masih dalam tahap awal, kondisi ini tetap berisiko tinggi untuk berkembang menjadi diabetes penuh jika tidak diatasi.

Menurut American Diabetes Association, pra-diabetes terjadi ketika kadar gula darah puasa berada pada rentang 100–125 mg/dL, atau kadar HbA1c (tes rata-rata gula darah 3 bulan terakhir) berada antara 5,7%–6,4%.

 

Gejala Awal yang Sering Dianggap Sepele

1. Cepat Lelah

Salah satu ciri khas diabetes ringan adalah mudah merasa lelah, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan. Gula merupakan sumber energi utama tubuh. Namun, pada penderita diabetes, sel-sel tubuh kesulitan menyerap glukosa dari darah karena gangguan kerja hormon insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan energi, dan penderita merasa cepat lelah, mengantuk, atau bahkan tidak bertenaga sepanjang hari.

Sayangnya, gejala ini sering disalahartikan sebagai efek kurang tidur, stres, atau kelelahan biasa, sehingga tidak ditindaklanjuti dengan pemeriksaan medis.

2. Sering Haus

Gejala lain yang patut diwaspadai adalah sering merasa haus berlebihan, terutama meskipun sudah cukup minum. Kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh kehilangan banyak cairan karena ginjal bekerja keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urin. Proses ini menyebabkan tubuh kehilangan air dalam jumlah banyak, sehingga muncul rasa haus yang tidak biasa.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi dan memperburuk keseimbangan elektrolit tubuh.

 

Gejala Lain yang Perlu Diperhatikan

Selain cepat lelah dan sering haus, berikut beberapa gejala tambahan yang juga bisa mengindikasikan diabetes ringan:

  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Pandangan kabur, akibat cairan pada lensa mata terganggu oleh kadar gula tinggi.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas, meskipun nafsu makan meningkat.
  • Kesemutan di tangan atau kaki, tanda awal kerusakan saraf (neuropati).
  • Luka yang sulit sembuh, terutama pada kaki.
  • Infeksi berulang, seperti infeksi kulit, gusi, atau saluran kemih.

Gejala-gejala ini biasanya muncul secara bertahap dan tidak semuanya dirasakan sekaligus. Karena sifatnya yang samar, penderita kerap mengabaikannya hingga kondisi memburuk.

 

Siapa yang Berisiko Mengalami Diabetes Ringan?

Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes ringan atau pra-diabetes. Faktor-faktor risikonya antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Gaya hidup sedentari (kurang aktivitas fisik).
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Pola makan tinggi gula dan karbohidrat sederhana.
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
  • Pernah mengalami diabetes gestasional (saat hamil).

Jika Anda termasuk dalam kelompok ini dan mengalami beberapa gejala seperti cepat lelah dan sering haus, sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan gula darah.

 

Kenapa Gejala Ini Sering Diabaikan?

Salah satu alasan utama kenapa diabetes ringan sulit dikenali adalah karena gejalanya mirip dengan gangguan sehari-hari. Rasa lelah bisa dikaitkan dengan begadang, stres kerja, atau kelelahan fisik biasa. Begitu juga dengan rasa haus yang bisa dianggap akibat cuaca panas atau aktivitas berlebih.

Kondisi ini membuat banyak orang merasa “baik-baik saja”, padahal kadar gula darah mereka sudah tidak normal. Ketidaktahuan dan penundaan pemeriksaan membuat penyakit berkembang diam-diam hingga menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal, mata, saraf, hingga risiko serangan jantung dan stroke.

 

Apa yang Harus Dilakukan?

1. Cek Gula Darah Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko. Tes yang bisa dilakukan antara lain:

  • Gula darah puasa (GDP)
  • Gula darah sewaktu (GDS)
  • Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
  • HbA1c

2. Ubah Gaya Hidup
Mengadopsi gaya hidup sehat adalah kunci utama mencegah diabetes:

  • Kurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan, seperti nasi putih, roti putih, dan makanan manis.
  • Perbanyak serat, buah, dan sayuran.
  • Olahraga minimal 30 menit sehari, 5 hari dalam seminggu.
  • Turunkan berat badan jika berlebih.
  • Hindari rokok dan alkohol.

3. Konsultasi ke Dokter
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar gula mendekati batas atas normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat arahan medis yang tepat. Dokter mungkin akan memberikan saran pola makan, latihan, atau jika diperlukan, pengobatan ringan untuk mencegah kondisi berkembang menjadi diabetes tipe 2.

 

Penutup

Diabetes ringan mungkin belum menunjukkan dampak sebesar diabetes kronis, namun ini adalah peringatan keras dari tubuh. Cepat lelah dan sering haus mungkin terdengar sepele, tapi jika disertai dengan gejala lain dan terjadi terus-menerus tanpa sebab yang jelas, sebaiknya jangan diabaikan.

Dengan mengenali gejala sejak dini dan mengambil tindakan cepat, kita bisa mencegah diabetes sebelum terlambat. Ingat, mencegah lebih baik (dan jauh lebih murah) daripada mengobati.

Pesan Penting:
Jangan tunggu sampai komplikasi datang. Perhatikan sinyal tubuh Anda, lakukan pemeriksaan rutin, dan ubah gaya hidup sebelum terlambat. Diabetes bisa dicegah, asal kita peduli sejak awal.

BACA JUGA: Kebaikan Makanan Fermentasi untuk Tubuh  

Tag: