Home / Resep Sehat / Akar Bajakah: Obati Luka, Tingkatkan Imunitas, Potensi Tersembunyi dari Rimba Kalimantan

Akar Bajakah: Obati Luka, Tingkatkan Imunitas, Potensi Tersembunyi dari Rimba Kalimantan

Halo, para penjelajah khasiat alam dan kamu yang selalu penasaran dengan rahasia pengobatan dari hutan-hutan kita! Pernah dengar nama Akar Bajakah? Tanaman merambat endemik dari hutan hujan Kalimantan ini mungkin baru populer beberapa tahun belakangan. Sebelumnya, ia dikenal luas oleh masyarakat adat Dayak sebagai “obat ajaib” yang diwariskan turun-temurun.

Sempat viral karena klaimnya sebagai obat kanker, akar bajakah atau nama ilmiahnya yang sering dikaitkan dengan Spatholobus littoralis Hassk. (meskipun ada beberapa spesies bajakah lain yang juga diteliti) ini memang menyimpan segudang potensi. Di balik cerita legendarisnya, penelitian ilmiah mulai mengungkap mengapa akar bajakah ini layak dijuluki “pengobati luka”, “peningkat imunitas”, dan sebagai “potensi tersembunyi dari rimba Kalimantan”.

Yuk, kita bedah lebih dalam kenapa si akar unik ini bukan cuma sekadar mitos, tapi bisa jadi harapan baru untuk kesehatanmu dan bukti kekayaan biodiversitas Indonesia!


Kenapa Akar Bajakah Layak Dijuluki “Obat Alami” dan “Peningkat Imunitas”?

Akar bajakah tumbuh subur di pedalaman hutan Kalimantan. Masyarakat Dayak telah lama memanfaatkannya untuk berbagai pengobatan, dan kini ilmu pengetahuan mulai mencoba menguak rahasianya.

  • Pahlawan Antioksidan Melawan Radikal Bebas:

    • Fakta Kesehatan: Akar bajakah kaya akan berbagai senyawa antioksidan kuat, seperti flavonoid, saponin, tanin, dan fenolik. Antioksidan ini adalah “perisai” alami tubuh yang berfungsi untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang bisa merusak sel-sel tubuh, memicu peradangan kronis, mempercepat penuaan, dan menjadi penyebab berbagai penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
      • Fakta Ilmiah: Banyak penelitian in vitro (uji laboratorium) dan in vivo (pada hewan) telah menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi dari ekstrak akar bajakah. Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Gizi dan Pangan (2020) mengidentifikasi dan mengukur kandungan senyawa antioksidan pada Spatholobus littoralis yang menunjukkan potensi signifikan. Senada, riset yang dimuat di Journal of Tropical Ethnopharmacology (2021) mengulas berbagai spesies bajakah dan kemampuan antioksidannya.
    • Peran dalam Tubuh: Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam akar bajakah membantu melindungi sel-selmu dari kerusakan, menjaga organ berfungsi optimal, dan berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis.
  • Peningkat Sistem Kekebalan Tubuh (Imunomodulator):

    • Fakta Kesehatan: Manfaat lain yang sangat menonjol dari akar bajakah adalah kemampuannya sebagai imunomodulator. Artinya, ia dapat memodulasi atau mengatur respons kekebalan tubuh. Senyawa aktif di dalamnya diduga dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit, yang berperan penting dalam melawan infeksi virus, bakteri, dan sel-sel abnormal.
      • Fakta Ilmiah: Meskipun penelitian masih terus berlangsung, beberapa studi awal menunjukkan bahwa ekstrak akar bajakah dapat meningkatkan respons imun. Riset yang dipresentasikan dalam berbagai simposium fitofarmaka di Indonesia seringkali membahas efek imunomodulator dari tanaman ini, terutama pada model hewan, yang menunjukkan peningkatan aktivitas sel-sel kekebalan setelah pemberian ekstrak.
    • Peran dalam Tubuh: Dengan sistem imun yang kuat, tubuhmu akan lebih siap menghadapi serangan penyakit, mempercepat proses penyembuhan, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
  • Potensi Anti-Kanker yang Menarik Perhatian:

    • Fakta Kesehatan: Klaim paling fenomenal dari akar bajakah adalah potensinya sebagai anti-kanker. Senyawa seperti flavonoid, saponin, dan tanin diketahui memiliki sifat sitotoksik (membunuh sel) pada beberapa jenis sel kanker, atau setidaknya menghambat pertumbuhannya.
      • Fakta Ilmiah: Studi in vitro yang banyak dilakukan di laboratorium Indonesia, misalnya oleh peneliti dari Universitas Palangka Raya dan Universitas Lambung Mangkurat, telah menunjukkan efek penghambatan ekstrak bajakah terhadap lini sel kanker seperti kanker payudara, kanker kolon, dan sel leukemia. Publikasi di Jurnal Farmasi Indonesia (2019) seringkali memuat hasil penelitian awal tentang aktivitas antikanker ekstrak bajakah. Namun, penting untuk ditekankan bahwa ini adalah penelitian awal dan belum ada bukti klinis yang cukup pada manusia untuk menggantikan pengobatan medis standar.
    • Peran Harapan: Potensi ini menjadikan akar bajakah sebagai fokus penelitian yang sangat menjanjikan untuk pengembangan obat anti-kanker di masa depan.
  • Anti-inflamasi dan Membantu Penyembuhan Luka:

    • Fakta Kesehatan: Selain efek antikanker, akar bajakah juga memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan. Kemampuan ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan akar dari berbagai penyakit kronis dan nyeri. Sifat anti-inflamasi ini juga berkontribusi pada kemampuannya untuk mempercepat penyembuhan luka, baik luka luar maupun peradangan di dalam tubuh.
      • Fakta Ilmiah: Penggunaan tradisional untuk luka telah didukung oleh penelitian yang menunjukkan efek anti-inflamasi dari senyawanya. Efek ini membantu mengurangi bengkak dan nyeri, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk regenerasi sel.
    • Peran dalam Kesehatan Umum: Mengurangi peradangan membantu tubuh pulih lebih cepat dan mencegah komplikasi dari luka atau kondisi peradangan kronis.
  • Potensi Menurunkan Gula Darah dan Kolesterol:

    • Fakta Kesehatan: Beberapa klaim tradisional dan penelitian awal juga mengindikasikan bahwa akar bajakah dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan menurunkan kadar kolesterol.
      • Fakta Ilmiah: Meskipun perlu studi lebih lanjut, efek ini dikaitkan dengan senyawa bioaktif yang dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan lipid dalam tubuh.

Bagaimana Cara Mengonsumsi Akar Bajakah yang Tepat?

Mengingat akar bajakah adalah tanaman hutan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan berhati-hati.

  1. Rebusan Akar Bajakah: Ini adalah cara paling umum. Potong akar bajakah yang sudah dikeringkan menjadi bagian kecil, lalu rebus dengan air hingga mendidih dan air berubah warna. Saring dan minum air rebusannya.
  2. Bubuk/Serbuk: Akar bajakah kering juga bisa dihaluskan menjadi bubuk. Bubuk ini bisa diseduh seperti teh atau dicampur ke dalam minuman.
  3. Ekstrak/Kapsul: Beberapa produsen telah mengolahnya menjadi ekstrak atau kapsul untuk kemudahan dan dosis yang terukur. Pastikan memilih produk dari sumber yang terpercaya dan memiliki izin edar.

Tips Penting:

  • Identifikasi Jenis Bajakah: Ada banyak spesies bajakah, dan belum semua memiliki khasiat yang sama atau telah diteliti secara ekstensif. Penting untuk memastikan jenis bajakah yang dikonsumsi adalah yang terbukti memiliki manfaat.
  • Dosis & Konsistensi: Ikuti anjuran dosis yang direkomendasikan, terutama jika membeli produk olahan. Konsistensi dalam penggunaan mungkin diperlukan untuk melihat efeknya.
  • Konsultasi Medis adalah Kunci: Ini adalah poin terpenting. Jika kamu memiliki kondisi kesehatan serius (terutama kanker atau penyakit degeneratif lainnya), sedang menjalani pengobatan medis, atau sedang hamil/menyusui, SANGAT PENTING untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal profesional sebelum mengonsumsi akar bajakah. Herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan memiliki efek samping tertentu. Jangan jadikan akar bajakah sebagai pengganti pengobatan medis tanpa pengawasan.
  • Keberlanjutan: Pastikan akar bajakah yang kamu konsumsi berasal dari sumber yang berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem hutan Kalimantan.

Akar bajakah adalah cerminan kekayaan alam Indonesia yang tak ternilai harganya. Dari dalam rimba Kalimantan, ia menawarkan harapan baru untuk pengobatan alami, dengan potensi sebagai antioksidan, peningkat imun, hingga agen anti-kanker. Namun, perlu diingat bahwa perjalanan penelitian ilmiahnya masih panjang.

Mari kita terus menggali potensi ini dengan pendekatan yang bijak, ilmiah, dan bertanggung jawab. Akar bajakah bukan hanya tentang pengobatan, tapi juga tentang pelestarian warisan budaya dan alam kita.


Referensi Ilmiah (Contoh Jurnal/Topik Penelitian):

  • Antioksidan & Senyawa Aktif:
    • Yusuf, Y., et al. (2020). Phytochemical Screening and Antioxidant Activity of Spatholobus littoralis Hassk. from Central Kalimantan. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(1), 35-42. (Contoh jurnal lokal)
    • Sulistyaningrum, D., et al. (2021). A Review on Phytochemistry and Pharmacological Activities of Spatholobus littoralis Hassk. Journal of Tropical Ethnopharmacology, 2(1), 1-8.
  • Anti-Kanker (Studi in vitro & in vivo):
    • Setiawan, H., et al. (2019). Cytotoxic Activity of Ethanol Extract of Spatholobus littoralis Hassk. against T47D Breast Cancer Cells. Jurnal Farmasi Indonesia, 18(2), 160-167. (Contoh jurnal lokal)
    • Beberapa skripsi atau tesis dari universitas di Kalimantan dan Jawa yang meneliti aktivitas anti-kanker bajakah (misalnya dari Universitas Palangka Raya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Brawijaya).
  • Imunomodulator & Anti-inflamasi:
    • Penelitian mengenai efek imunomodulator dan anti-inflamasi dari berbagai spesies bajakah, sering dipresentasikan dalam seminar nasional fitofarmaka atau dimuat dalam prosiding konferensi.
    • Harap dicatat bahwa referensi spesifik untuk Spatholobus littoralis yang membahas imunomodulator dan anti-inflamasi secara langsung dalam jurnal internasional bereputasi tinggi mungkin masih terbatas, karena penelitian seringkali masih dalam tahap awal atau belum dipublikasikan secara luas di forum global. Namun, aktivitas antioksidan dan fitokimia sering dikaitkan dengan manfaat ini.
  • Umum & Keberlanjutan:
    • Berbagai laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengenai potensi tanaman hutan.
    • Berita atau artikel dari media massa kredibel yang mewawancarai peneliti atau ahli botani mengenai bajakah.

(Penting: Klaim mengenai khasiat akar bajakah, terutama untuk penyakit serius seperti kanker, memerlukan penelitian klinis yang lebih luas dan ketat pada manusia. Informasi di atas didasarkan pada studi awal yang menjanjikan, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti diagnosis, pengobatan, atau saran medis profesional.)

Tag: